Tank boat
pertama di dunia dibuat di Banyuwangi. Bodinya terbuat dari karbon komposit yang 10 kali lebih kuat
dari baja. Meski begitu, karena bobotnya yang ringan, kendaraan ini bisa
bergerak cepat dan mampu menghancurkan musuh dari jarak 5 kilometer.
Sosok tank
boot ini gagah, gerak-geriknya lincah, dan tampilannya sporty, Namanya
Antasena. Dia adalah tank boat buatan dari PT Pindad (Persero), yang diproduksi
di sebuah galangan canggih di Banyuwangi. Di kutip dari indonesia.go.id, Setelah
sukses menjalani berbagai tes manuver di lautan bebas, Antasena pun berlayar ke
perairan Situbondo, menempuh jalur laut sejauh 310 km (pergi dan pulang), untuk
menjalani serangkaian uji penembakan.
Di Pantai
Paiton yang merupakan area latihan TNI-AL, Tank boot antasena melakukan
sejumlah manuver. Meluncur berkelak-kelok, berputar, melambung, sambil melakukan
penembakan. Tank boot ini membawa senjata utama yang terus menyalak adalah
sepucuk kanon kaliber 30 mm. Proyektilnya bisa menghantam sasaran yang berjarak
beberapa ratus meter.
Seperti
laiknya tank lain, kabin kru Antasena beratapkan turet, yang terbuat dari
alunimiun alloy. Bentuknya seperti kubah yang bisa berputar ke kiri dan kanan.
Dengan fleksiblitas putaran turet itu, moncong kanon bisa di-setting terus
terarah ke sasaran, meski kendaraan bergerak ke sembarang arah. Selain sepucuk
kanon, tank boat ini juga dibekali dua senapan mesin 12,7 mm, yang satu di
antaranya bertengger di atap turat.
Sabtu itu,
uji coba tank boat Antasena turut disaksikan Direktur Jenderal (Dirjen) Potensi
Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan, Mayjen Dadang Harya Yudha dan
direksi PT Pindad. Dalam keterangan tertulisnya, PT Pindad Persero menyatakan
bahwa uji coba berupa sea trial dan firing test dianggap berhasil. Dan,
Antasena dinyatakan lolos dalam rangkaian uji coba.
Jangan
bayangkan Tank Antasena hanya beroperasi mengejar musuh dengan persenjataan
ringan. Antasena disiapkan melawan musuh dengan bersenjata berat pada perang
abad 21. Di belakang turetnya ada semacam antena telekomunikasi yang membuatnya
terkoneksi ke gudang informasi di dunia maya. Ia bisa mengetahui kondisi medan
di sekelilingnya. Antasena juga tahu bentang alam di belakang rimbun bakau di
rawa-rawa yang dijelajahinya.
Untuk
mendapatkan gambaran yang presisi, Antasena bisa mengoperasikan sebuah drone
yang bisa menuntunnya ke sasaran yang harus dilumpuhkan, termasuk tank-tank
musuh, baterai arteleri, dan target militer lainnya. Hasil intaian drone itu
juga bisa memandu roket Cockerill Falarick 105 mm, yang diluncurkan dengan arah
lengkung mirip peluru mortil, menuju sasaran.
Akurasinya
terjamin karena peluru bergerak dengan sistem kendali. Roket Falarick 105 mm bisa
menjangkau sasaran dalam radius 5 km di darat maupun di laut. Dalam rencana
Kemenhan, Antasena juga akan memperkuat alutsista bagi satuan-satuan tempur
TNI-AD.
0 comments:
Posting Komentar